Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut, Jeanny Y Winokan didampingi Kadisdukcapil-KB Sulut, Christodharma Sondakh memberikan makanan bergizi untuk anak yang berisiko stunting. ANTARA/HO-BKKBN Sulut (Ho)
Untuk mendukung program penurunan stunting tersebut, digelar aksi ‘Mapalus Cegah Stunting’ dengan menyalurkan bantuan nutrisi di 15 titik
Manado (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN setempat memberikan bantuan nutrisi di 15 titik keluarga berisiko stunting yang ada di Kota Manado.
"Upaya percepatan penurunan stunting tersebut dilakukan melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting," ujar Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (Kadisdukcapil-KB) Sulut Christodharma Sondakh di Manado, Rabu.
Untuk mendukung program penurunan stunting tersebut, digelar aksi 'Mapalus Cegah Stunting' dengan menyalurkan bantuan nutrisi di 15 titik.
Kegiatan 'Mapalus Cegah Stunting' tersebut dilakukan di Kelurahan Taas, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paniki Dua, Kelurahan Teling Bawah, Kelurahan Mapanget dan Kelurahan Mapanget Barat.
Baca juga: BNI dukung percepatan penurunan stunting di NTT dan Banten
Bantuan yang diberikan berupa paket nutrisi bergizi seperti telur dan bahan pangan sehat lainnya untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak di keluarga berisiko stunting.
Program 'Mapalus Cegah Stunting' kata dia, merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di bawah kepemimpinan Yulius Selvanus terhadap generasi masa depan.
“Melalui aksi mapalus (gotong royong), kita bergandeng tangan membantu keluarga berisiko stunting agar anak-anak mereka tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut, Jeanny Yola Winokan, menekankan bahwa intervensi nutrisi harus dibarengi dengan edukasi pola asuh dan perencanaan keluarga.
Baca juga: 4.000 anak dan balita di Jaksel jangkau manfaat Gemarikan
“Program Genting bukan sekadar memberi bantuan, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, dan pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting,” jelasnya.
Selain pemberian bantuan, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penyuluhan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi, serta sosialisasi program KB untuk mendorong kesejahteraan keluarga.
Dengan aksi nyata ini, Pemprov Sulut dan BKKBN Sulut berharap angka stunting di Manado, khususnya di enam kelurahan sasaran, dapat terus ditekan untuk mewujudkan 'Generasi Emas' Sulawesi Utara.
Berdasarkan data, prevalensi stunting Sulut pada 2023 mencapai 21,3 persen, yang ditargetkan turun menjadi 19,0 persen di 2025, dan diharapkan mencapai 5,9 persen pada 2045.
Baca juga: Deputi Dalduk ungkap sejumlah tantangan kependudukan dan KB
Pewarta: Karel Alexander PolakitanEditor: Sambas Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.